I. Identitas Buku
Judul :
SATANIC FINANCE Bikin Umat Miskin
Pengarang : DR Ahmad
Riawan Amin
Penerbit :
ZAYTUNA PT Ufuk Publishing House
Tahun Terbit : 2012
Tebal Halaman : 124 halaman
Komentar Cover
Depan : Mengundang rasa ingin tahu
II. Judul Resensi
Three Pillars of
Evil Bikin Umat Miskin
III. Ringkasan Isi
TRUE CONSPIRACY
Krisis yang
melanda kawasan Asia Tenggara pada pertengahan 1997 lalu ternyata bukanlah
kebetulan, tetapi merupakan sebuah rencana yang didesain dengan sangat matang
melalui three pillars of evil oleh para setan dan manusia – manusia yang
menjadi agen binaannya.
Penulis
memberikan ilustrasi cerita melalui kisah Sukus dan Tukus. Dalam kisah ini,
kita akan tahu dampak dari three pillars
of evil yaitu fiat money (uang
kertas), interest (bunga), dan Fractional Reserve Requirement (FRR).
Betapa akhirnya dua suku ini terbelit hutang, kemiskinan, dan kerukunan yang
dulu terbina kini sirna setelah three
pillars of evil menghinggapi ke dua suku ini, jelas situasi ini sangat jauh
berbeda dari sebelumnya.
Utang ternyata
juga masih merupakan bagian dari skenario para Setan untuk menggelincirkan
manusia. Dalam perspektif negara utang ternyata berdampak besar, utang
menimbulkan perbudakan, pastinya negara yang berutang akan mengikuti aturan
dari yang memberikan utang. Bukan hanya itu, ketika negara tersebut tidak mampu
membayar utangnya, maka aset – aset nasional pun akan diobral. Karena utang
pula suatu negara bisa kehilangan harkat dan martabatnya.
Dalam pengaruh
para setan, betapa the green of evil
(dolar) melalui The Federal Reserve
berhasil menjadi satu – satunya fiat money yang tersukses sepanjang sejarah
dunia. Namun memang karena dolar hanyalah merupakan cek kosong yang meluas
menjadi alat transaksi global yang dikeluarkan oleh sekelompok pemilik swasta
Amerika bukan negara. Maka proses pencetakan dolar dilakukan sebanyak –
banyaknya hanya untuk kepentingan pribadi.
Pencetakan dolar yang terus – menerus ini akhirnya menimbulkan masalah
yang disebut Dollar Over Hang, yaitu
nilai dolar yang disimpan sebagai cadangan devisa oleh negara – negar mitra AS
telah melampaui nilai emas yang disimpan AS sebagai cadangan setiap dolar yang
mereka cetak pada kurs 35 dolar per ons.
Berbeda dengan
dolar, the heaven’s currency yang
muncul sebelum adanya fiat money atau
uang kertas, yaitu emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham,
memiliki nilai yang stabil karena nilai intrinsik di dalamnya sama dengan nilai
ekstrinsiknya. Sayangnya uang kertaslah yang menjadi alat transaksi global,
padahal uang kertas tidak memiliki nilai intrinsik.
Namun, di tengah
kepungan manusia – manusia gila, masih ada manusia yang memberontak dari seruan
para Setan, manusia ini disebut el
libertador yang artinya pembebas dalam bahasa Spanyol. Akhirnya para Setan
pun berkoordinasi dengan kawan – kawan manusia yang berjiwa setan karena
khawatir akan pengaruh el libertador.
IV. Kelebihan Buku
Buku ini dikemas
dengan sangat menarik. Buku ini tidak tebal namun berisi, tetapi tidak seperti
buku – buku sejenis lainnya, yang menyajikan isi dengan serius dan sering kali
membosankan, dalam membuat buku ini penulis menggunakan sudut pandang orang
pertama, yaitu seolah – olah sebagai Setan yang sedang membeberkan trik –
triknya melalui Three Pillars of Evil untuk membuat orang masuk ke dalam jebakannya.
Penulis mampu
memberikan ceritanya dengan sangat menarik dan asik. Bukan hanya itu, penulis
dapat menyampaikan isi buku ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna.
Bahkan penulis
membuat ilustrasi cerita sehingga pembaca akan lebih memahami isi buku.
Dari membaca buku ini kita
akan tahu apakah kita terjebak dalam trik – trik yang dibuat oleh setan atau bahkan kita tidak sadar telah menjadi
antek – antek Setan yang telah memuluskan jalannya. Oleh karena itu, bacalah
buku ini karena buku ini layak dibaca untuk para akademisi maupun praktisi. Semoga
dengan membaca buku ini kita akan menjadi salah satu el libertador.
Aamiin
Sumber Gambar:
http://www.kampusbook.com/id/resensi/id-61357/satanic-finance-bikin-umat-miskin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar