Zawya, perusahaan konsultan sukuk sekaligus intelijen bisnis yang bermarkas di Uni Emirat Arab, menyebutkan terdapat 11 trend industri sukuk 2011. Berikut kesebelas trend tersebut:
1.
2011
merupakan tahun terbaik dalam penerbitan sukuk di mana dalam sebelas bulan
pertama dana sukuk yang terhimpun US$ 79,5 miliar. Pasar sukuk global mencapai
US$ 180 miliar.
2.
Pasar
didominasi penerbitan sukuk negara lalu diikuti institusi keuangan – keuangan.
Ke depan, penerbitan sukuk penerbitan sukuk kian mengalami diversifikasi.
Contohnya adalah penerbitan sukuk oleh Saudi’s Almarai, perusahaan di bidang
makanan yang pada akhir tahun lalu membeli perusahaan perkebunan Argentina
sebesar US$ 83 juta.
3.
Industri
sukuk mengambil peluang dari volatilitas pasar ekuitas dan pasar hutang di zona
Euro. Fenomena ini diperkirakan terus berlanjut.
4.
Semakin
banyak penerbit konvensional bergabung dalam kelompok penerbit sukuk. Contohnya
adalah Abu Dhabi Commercial Bank yang berbasis di Uni Emirat Arab, General
Electrc Capital, dan Goldman Sachs.
5.
Semakin
banyak ikhtiar yang dilakukan pemerintah untuk membuat standar aturan mengenai
struktur dan pasar sukuk.
6.
Perusahaan
– perusahaan masih mengalami dampak pajak berganda. Namun banyak pula ikhtiar
untuk menghapus kendalam ini di beberapa negara.
7.
Penerbit
dapat menjual sukuk pada harga lebih rendah sepanjang rata – rata 2011.
8.
Semakin
banyak negara yang membuka bank – bank Islam. Trend ini diperkirakan kian
gencar baik dalam jangka waktu dekat maupun menengah. Kehadiran bank – bank
syariah ini mempercepat kinerja sukuk di wilayah tersebut, contohnya Oman dan
Srilanka.
9.
Penerbitan
sukuk jangka pendek kian meningkat. Contohnya : Indonesia, Gambia, Bahrain.
10. Perusahaan Bin Laden Group
di Saudi, serta perusahaan listrik Pakistan HUBCO.
11. Akad – akad baru mulai
diperkenalkan agar sukuk dapat diterima oleh berbagai ulama. Satu diantaranya
adalah pemanfaatan akad Wakala. Namun sejumlah akad masih diperdebatkan atau
digunakan secara ketat seperti sukuk Goldman Sachs dan BBA di Malaysia.
Sumber
: Majalah Sharing “Ekonomi Syariah Khas Indonesia” Edisi 62 Thn VI Februari
2012.